SALATIGA - Bertempat di Ruang Rapat Kaloka Lantai 4 Gedung Setda Kota Salatiga, Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, .S.E., M, Si bersama Walikota Salatiga Walikota Salatiga H. Yulianto S.E .M.M bersama Jajaran Forkopimda Salatiga serta pejabat Instansi terkait menerima kunjungan kerja Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA beserta rombongan, Senin(16/05)
Kementeraian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bakal memberikan dukungan bagi pengembangan kota Salatiga sebagai kota kreatif dengan sub sektor gastronomi.
Sebab Kota Salatiga telah memiliki semua persyaratan untuk menjadi daerah tujuan wisata dengan daya tarik destinasi gastronomi.
“Kami dari kementerian tinggal mendorong agar yang sudah ada ini menjadi lebih baik lagi, ” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, usai berdialog dengan para pelaku UMKM dan industri kreatif Kota Salatiga.
Menurut Sandiaga, Kota Salatiga –pada tahun 2021 sudah menjadi Kota Kreatif dengan Subsektor Gastronomi di tanah air, selama 10 tahun kepemimpinan Yuliyanto Muh Haris.
Untuk lebih memerkuat ikon sebagai ‘Kota Gastronomi’, maka perlu diperbanyak berbagai Kegiatan level daerah maupun level nasional yang digelar di Kota Salatiga.
“Saya juga melihat, gastronomi Salatiga ini bisa menjadi pengembangan dari destinasi wisata super prioritas yang ada di kawasan Borobudur, ” tambahnya.
Untuk itu, lanjut Sandiaga, Kemenparekraf akan terus memberi dukungan dari berbagai sektor kepada Kota Salatiga, mulai dari dukungan anggaran, regulasi dan juga kehadiran (kunjungan) wisatawan.
“Karena ini termasuk dalam menjabarkan program tatanan kebangkitan ekonomi baru, di era kenormalan baru saat transisi dari pandemi ke endemi, ” tegasnya.
Tak lupa, Meparekraf juga berharap agar digitalisasi UMKM sebagai fenomena yang harus diambil manfaatnya dan menjadi penting. Saat ini Kemenparekraf sudah bekerjasama dengan lebih dari 4.000 rumah makan di seluruh dunia, tetapi belum ada menu sambal tumpang koyor.
Maka ini menjadi kesempatan untuk menjadikan sambal tumpang koyor sebagai makanan yang mendunia. “Jadi kita ingin, kalau wisata kuliner ya ke Salatiga, ” tandas Sandiaga.
Sementara itu, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto menambahkan, guna melengkapi khasanah dan kekayaan ragam gastronomi, ke depan Kota Salatiga juga akan memperkuat ekosistem kuliner halal.
Sehingga –nantinya- - masyarakat yang akan menikmati kekayaan gastronomi di Kota Salatiga akan semakin memiliki banyak pilihan. “Tentu itu juga terus kita persiapkan agar gastronomi halal pun juga menjadi unggulan di Kota salatiga, ” tegasnya.
Yuliyanto juga menyampaikan, saat ini sudah ada sejumlah kuliner khas Kota Salatiga yang masuk kategori gastronomi legendaris, seperti Enting - enting Gepuk Cap Klenteng 2 Hoolo, Bakso Babat Tamansari, Tumpang Koyor Mbah Rakinem dan Sambal Tumpang Koyor Bu Kori.
Selain itu juga Getuk Kethek, Ronde Jago, Soto Esto, Soto Kesambi Gladagan, Kopi Babah Kaca Mata dan Roti Tegal. “Ini merupakan kuliner legendaris yang menjadi kekayaan sekaligus unggulan Kota Salatiga, ” tandas wali kota.
Setelah rangkaian acara di Gedung Setda, Rombongan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA ) tiba di Naruna di Jln Sawosari Kel Bugel Kec. Sidorejo Kota Salatiga melaksanakan Kegiatan peninjauan creative space Naruna yaitu peninjauan pembuatan keramik (finishing dan display).
Tidak hanya sampai disitu Rombongan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI juga meninjau Taman Wisata Sejarah Salatiga, Educa studio meninjau proses produksi dan demo prodact educa studio, dan diakhiri kunjungan ke kawasan Wisata kampung singkong D9 kegiatan yang melaksanakan dialog dengan pelaku usaha ekonomi kreatif singkong.
Editor :Yudha/Pendim0714